Rakyatmerdeka.co – News Mengatasi banjir yang kerap menyerang kota Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan tentang drainase vertikal. Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan apabila air hujan di kembalikan lagi ke dalam tanah, maka untuk banjir adalah kemungkinan terkecil.
” Tanah kita sudah tidak lagi terbuka menangkap air hujan. Tanah sudah tertutup dengan aspal, bangunan rumah, gedung dll. Sehingga air yang di turunkan dari langit tidak bisa masuk ke bumi, kita halangi air yang masuk ke bumi. Dampaknya tahun ke tahun yang kita hadapi hanyalah masalah banjir. Mulai tahun ini marilah kita memulai gerakan untuk mengembalikan air hujan ke dalam bumi ” ujar Anies di Monas, Jakarta, Selasa 20 November 2018.
” Apabila setiap kita memasukan air hujan melalui lubang di rumah kita, di tanah kita, maka kita tidak mengirimkan air hujan keluar dan isyallah tidak akan banjir “, ujar Gubernur DKI Jakarta.
Permukaan tanah Jakarta yang terus kian menurun setiap tahun nya juga di sorot oleh Gubernur DKI Jakarta – Anies Baswedan. Penyebab turun nya permukaan tanah menurut Anies tak lain adalah karena tidak ada air hujan yang masuk ke dalam tanah.
” DKI Jakarta setiap tahunnya mengalami penurunan tanah 7cm, mengapa bisa turun ? karena airnya kita sedot, dan tanah tidak mendapatkan asupan air dari langit yang turun melalui hujan. Jadi efeknya tanah kita di Jakarta turun 7cm pertahun. Jika kita ulangi terus maka dalam 10 tahun ke depan tanah Jakarta turun 70cm. Oleh karena itu mari kita kembalikan pada Sunatullahnya, dimana sunatullah nya adalah air hujan masuk ke bumi, ujar Anies Baswedan.
” Oleh karena itu saya mengajak semua yang ada disini ikut dalam gerakan ini,kita ingin membangun secara masif sumur drainase di rumah kita. Dan kita bisa menjawab bahwa kita tidak termasuk kelompok yang mengirimkan air keluar dari rumah, dan kita bisa jawab bahwa hujan di rumah tidak di alirkan keluar, tapi dialirkan ke dalam bumi,” ujar mantan Menteri Pendidikan.